07 Mei 2005

Dari Friendster ...bagus juga lho

Aku sudah dalam usia untuk berpikir seperti si ayah, bahkan lebih tua sih biar gaji atau penghasilan gak sama.

Bulletin Board: "Seperti biasa Rudi, Kepala Cabang di sebuah
perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di
rumahnya pada pukul 9 malam.
Tidak seperti biasanya,
Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas
tiga SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya
sudah menunggu cukup lama.

'Kok, belum tidur?' sapa Rudi sambil mencium
anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap
ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan
berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang
keluarga, Imron menjawab, 'Aku
nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa
sih gaji Ayah?'

'Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta
uang lagi, ya?'
'Ah, enggak. Pengen tahu aja.'

'Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah
bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-.
Dan setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.
Sabtu dan minggu libur, kadang sabtu Ayah masih
lembur. Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa,
hayo?'

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari
meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu
dan menyalakan televisi.
Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti
pakaian, Imron berlari mengikutinya. 'Kalau satu
hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam,
berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,'
katanya.

'Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki,
bobok,'perintah Rudi.Tetapi Imron tak beranjak.

Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian,
Imron kembali bertanya, 'Ayah, aku boleh pinjam
uang Rp.5.000,- nggak?'

'Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa
minta uang malam-malam begini?
Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.
'Tapi, Ayah...' Kesabaran Rudi habis. 'Ayah
bilang tidur!' hardiknya mengejutkan Imron. Anak
kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya.
Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya.
Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron
didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil
memegang"

Tidak ada komentar: