Hari selasa, 22 Februari 2005, aku jadi moderator diskusi profesionalisasi militer (persisnya lupa deh). Acara yang diselenggarakan oleh Lesspersi dan Clingendale Institute (Belanda) dengan dukungan Departemen Pertahanan ini dibuka oleh Menteri Pertahanan (Prof. Juwono Soedarsoeno) dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia. Bagian dari program "Security Sector Reform", kegiatan ini berkaitan dengan pengiriman perwira dan pihak sipil untuk bersama belajar tentang hubungan sipil dan militer di Belanda. Aku kebetulan pernah mengikuti program ini, pada pemberangkatan yang pertama. Untuk kali ini aku diminta jadi moderator.
Persoalan yang segera naik kepermukaan, diungkap oleh Menhan adalah bagaimana mau punya aparat pertahanan (dan keamanan) yang profesional kalau kita tidak mampu memberi bayaran yang sekelas dengan para profesional. Kemudian pada sesi pertama yang aku moderatori, dibicarakan hubungan parlemen dengan TNI dan kajian tentang ancaman aktual. Berbicara wakil ketua Komisi I DPR, dan Direktur Kerjasama Luar Negeri (Bpk. Brig. Jen. Djoko) mewakili Dirjen Strategi Pertahanan Bpk. Sudrajat. Pada sesi II, berbicara kontingen Belanda tentang perspektif mereka tentang masalah keamanan (kan pertahanan jadi sub-nya aja tuh ya). Terus pada bagian III, diadakan diskusi kelompok kecil dan aku jadi moderator/fasilitator pada salah satu kelompok.
Keterlibatan dalam acara seperti ini membuka pandanganku tentang "inside view" para aparat pertahanan dan keamanan, bagaimana mereka melihat peran dan persoalan yang mereka hadapi. Wah, sayang aku musti jalan nih sekarang, entar kapan-kapan aja deh nulis lagi yang tentang materi keamanan dan pertahanan.
24 Februari 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar