Hari ini juga ikutan mendaftarkan blog ini ke blogstreet profile, yah sekarang sih ikutan aja, masih gak ngrti apa juga manfaatnya mengingat bahwa yang terbanyak di sana itu berbahasa Inggris sedangkan blog ini berbahasa Indonesia. Tapi kan mendaftarkan diri, terlebih gratis itu tidak ada salahnya, memangnya juga apa sih kemungkinan negatifnya, mungkin aja kalo orang pada liat dari profil dan berkunjug ke sini kan itu namanya bermanfaat.
Jadi dalam berkelan di alam maya ini sudah mulai belajar sedikit deh tentang berbagai tempat mendaftarkan kehadiran kita di blogosphere, bagaimana pengaruhnya terhadap kehadiran blog ini terutama terhadap pengunjung belum diketahui memang. Secara teoritis bahwa dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia di internet terlebih dengan fasilitas tekonolig blog ini yang memungkin setiap orang untuk membuatnya, menciptakan kehadiran di alam maya (internet presence). Mungkin semakin tidak di mengerti adalah mereka yang belum hadir di alam maya ini. Kesulitan yagn terjadi adalah bahwa kemudian bagaimana menjadikan informasi yang tersedia ini ada manfaat bagi orang lain. Persoalan ini tidak dihadapi oleh mereka yang memang membuat blog sebagai catatan harian atau diary, atau karena alasan personal lain. Tetapi tetap saja apa perubahan pola komunikasi dan lebih umum lagi apa pengaruh perubahan pembentukan kebudayaan, sebagai kumpulan nilai dan perilaku orang banyak masih merupakan pertanyaan besar.
Beberapa kajian yang dilakukan oleh para pakar di negara maju mengkaitkan perkembangan internet dan blog dengan beberapa hal, yakni berputar pada penetrasi penggunaan internet yang terbagi atas faktor yakni ketersediaan jaringan/koneksi, kualitas koneksi, dan aspek teknis lain; tetapi juga pada keterkaitan media massa tradisional pada media baru ini. Pada sisi lain sebelum lahir blog dengan kredibilitas ataupun momen yang melontarkan blog tertentu ke pusat perhatian publik, rasanya sih blog masih tetap akan bersifat personal.
Pada posting yang lalu misalnya aku sudah mencatatkan sekumlan blogger yang menyikapi seorang "pakar multimedia" Roy Suryo. Ini memang masih berputar pada isu seputaran internet semata, dan belum kelihatan hasilnya dalam wujud pengaruh terhadap pembentukan opini publik. Bagaimana misalnya menarik minat para jurnalis konvensional memanfaatkan informasi yang tersedia di internet seputar Indonesia. Mungkin untuk masalah opini yang berkembang di negara maju sudah ada jurnalis Indonesia yang mengikuti blog (dari negara maju pula).
Sebalikny dari pengalamanku bergabung dengan kaskus, suatu buletin board, malah sudah ada forum yang praktis berfungsi sebagai "news agregator" (berita dan politik) juga yang menjadi ajang debat. Memang sejauh ini belum mencapai kualitas sebagai sumber berita karena masih lebih menjadi ajang caci maki sih. Tetapi kalau ada yang mengikuti diskursus di berbagai media internet, mungkin hal ini akan menciptakan perhatian pada potensi internet dan blog sebagai sumber informasi atau saluran menyampaian informasi.
Menarik untuk melihat misalnya apakah pengalaman AS dengan Howard Dean akan terjadi di Indonesia, yakni ada calon yang bisa memobilisasi dukungan kelompok muda (yang fasih teknologi) untuk mendukungnya dan memenangkan perang informasi di Internet, dan di AS memaksa kandidat lain untuk juga memiliki Blog. Karena mendekatkan calon (dan pemimpin terpilih) dengan konstituennya, memungkinkan pertukaran informasi yang lebih langsung sesungguhnya meningkatkan kualitas demokrasi. Apa peran dan kontribusi yang aku bisa lakukan?
12 Februari 2005
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar