31 Januari 2005

Apa masalahnya?

Diterjemahkan dari "What's the Problem?" oleh Norm Carr dan Tim Meehan di muat di A List Apart What’s the Problem?: A List Apart



Satu masalah terbesar menyampaikan situs web, dan mungkin yang paling jarang dibicarakan dan ditulis, ialah bagaimana memutuskan, merinci, dan mengkomunikasikan, persisnya apa yang ingin kita bangun, dan kenapa. Apa masalah yang kita pecahkan? Siapa yang membutuhkannya? Buat apa situs ini, sebenarnya?

Pemahaman lemah tentang pengguna yang dimaksud atau visi klien kita, penggunaan tidak efektif dari sumberdaya yang terbatas, penekanan tak tepat pada prioritas rancangan yang salah, penekanan berlebihan pada teknologi yang kita senangi - semua menyumbangpada website yang gagal, terlambat, tidak tepat atau terlalu mahal. Pengalaman bisa mengajarkan kita bagaimana menghindari kesalahan, tetapi pelajaran terbesar dapat dipelajari oleh yang paling tidak berpengalaman: semakin cepat maksud dan tujuan dirumuskan dan dicatat dengan jelas, semakin mudah masalah-masalah dikenali dan diselesaikan, semkain mudah untuk mempertahankan fokuc, dan semakin baik hasilnya untuk semua.

Agak mengejutkan, pengembang web nampak enggan mengadaptasi metoda dan pendekatan dari disiplin ilmu lain yang bisa mengurangi msalah mereka. Khususnya pada tahap awal yang sangat penting, kita bisa mengambil manfaat dari meniru beberapa kebiasaan rekayasa software.

Memperkenalkan kasus penggunaan
Satu teknik yang sangat berguna untuk diertimbangkan adalah kasus penggunaan. Kasus penggunaan menyediakan cara yang sedehana dan cepat untuk memutuskan dan menjabarkan tujuan suatu proyek. Mereka dengan berhasil digunakan oleh banyak perekayasa software sebagai jalan menangkap tujuan tingkat tinggi (high level objective) dari suatu aplikasi pada masa tahap awal pengembangan. Tidak ada alasan bahwa pengembang web tidak bisa menarik manfaat dari pendekatan yang didorong oleh kasus penggunaan. Bahkan proyek yang awalnya kelihatan sedehana bisa berkembang menjadi raksasa tak terkendali bila maksud nya tidak di pertahankan dalam pikiran.

Jadi, apa itu kasus penggunaan?

Untuk mendefinisikan kasus penggunaan suatu proyek, kita perlu mempertimbangkan dua konsep, dan apa hubungannya:

* para aktor (pelaku)
* sasaran (goal)

Pelaku adalah semua orang dan segala barang yang akan menggunakan atau digunakan website kita. Tujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh satu atau beberapa aktor. Untuk lengkapnya, tiap kasus penggunaan harus menjabarkan sasaran tertentu dan pelaku yang akan menjalankan tugas untuk mencapai tujuan itu.

Para aktor berada di luar situs kita - kita tidak menciptakan atau mengarahkan mereka - tetapi mereka menjalankan peran untuk mencapai tujuannya. Aktor yang paling jelas dalam kasus website mana saja adalah pengunjung ke situs bersangkutan. Mungkin tujuan mereka adalah membeli salah satu "thingamajigs" kita, mendownload software, atau sekedar menyerap konten yang menarik bagi mereka. Aktor tidak harus manusia; mungkin kita mengembangkansistem sidikasi untuk menghantarkan informasi ke banyak situs-berlangganan. Dalam kasus inim server konsumen remote adalah aktor.

Apapun visi kita, kasus pengguna akan menggambarkan tujuan yang dicapai oleh aktor yang melaksanakan tugas.

Menerapkan kasus penggunaan

Weblog memungkinkan pemiliknya untuk mengkomunikasikan pemikiran tentang suatu topik dan bagi orang lain untuk membacanya dan mungkin menanggapi. Aktor weblog yang jelas apenulis dan pengunjung ke web log. Penulis menjalankan peran menghasilkan isi (content) dan pengunjung memainkan peran membaca isi dan menanggapi. Tujuannya adalah menginformasikan dan menerima informasi.

Setelah sedikit brainstorming, kita bisa memutuskan bahwa beberapa tugas para aktor ini adalah membaca item, mencipta, emngedit, dan menghapus isi blog, menanggapi, mensidikasi, dan beberapa tugas administratif seperti mengendalikan akses, ijin, dan akun. Beberapa tugas sama untuk semua aktor dan beberapa khusus untuk satu aktor saja. Semua bisa dirangkum dalam kasus penggunaan yang menggambarkan gagasan awal kita: "publikasi weblog".

Diagram kasus penggunaan ini menggambarkan hubungan antara aktor dan tujuan:

pengunjung ---> "publikasi weblog" <--- penulis

Diagram kasus penggunaan memudahkan berpikir tentang hubungan, dependensi, antara kasus penggunaan dan aktor-aktor. Mungkin pengunjung dan penulis ingin bisa mencari isi/konten tertentu yang telah dipublikasikan di weblog:

pengunjung ---> "publikasi weblog" <--- penulis
\ ^ /
\ | /
\ | /
" search content "

Pengunjung dan penulis keduanya inging bisa mencari. Lebih jauh, tidak mungkin mencari isi yang belum dipublikasikan. Isi "search content" bergantung pada "publikasi weblog".

Kita telah memutuskan untuk menggunakan Google untuk fungsi pendarian kita. Google menajdi aktor dan kasus penggunaan "search content" tergantung pada Google. Tugas Google sebagai aktor adalah untuk memberi hasilpencarian.

pengunjung ---> "publikasi weblog" <--- penulis
\ ^ /
\ | /
\ | /
" search content "
Google


Sekarang kita sudah mengenali beberapa aktor yang terlibat dengan blog kita, tujuan yang ingin mereka capai dan ketergantungan diantaranya. Kita dapat menganggap ini sebagai arsitektur konseptual tingkat tinggi, yang akan berguna saat membuat keputusan tentang rancangan kemudian.

Semuanya bagus
Manfaat kunci dari kasus penggunaan adalah cara mereka mendorong cara terarah mempertimbangkan persyaratan proyek. Dari awal, kita merancang suatu produk dengan berkonsentrasi pada kebutuhan dan keinginan mereka yang akan menggunakannya.

Seperti pondasi apa saja, semakin baik kita mengerti kasus penggunaan, semakin mudah, semakin terfokus, dan semakin tepat pekerjaan selanjutnya. Kausu penggunaan adalah konteks yang memungkinkankita menggambarkan dimana dalam usia suatu proyek, elemen tertentu akan cocok, sehingga mendorong pembuatan keputusan yang lebih jelas sepanjang perekayasaan dan pembangunan.

Maksud menguraikan kasus penggunaan adalah untuk dengan pengertian tidak bermaksud menjabarkan peris apa sifat isi suatu situs dan bagaimana ia akan dibangun. Melainkan, kasus penggunaan mendefiniskan maksud dan tujuan: permasalahan yang ingin kita pecahkan. Menetapkan tujuan ini menjadi dasar untuk cakupan (scope) yang mengikuti.
Tambahan pula"

+ asal kita mempertimbangkan peran yang dimainkan para aktor dan tujuan mereka, model kasus penggunaan bisa muncul dengan cepat.

+ Diagram kasus penggunaan bisa menyederhanakan proyek yang kompleks menjadi gambar yang mduah dimengerti.

+ Kasus penggunaan menjamin bahwa cakupan kerja (scope) terkendali sejak awal. Pengenalan kasus penggunaan dan keterkaitannya memudahkan untuk membedakan antara tujuan inti yang harus dipenuhi dan pengembangan sekunder yang bisa ditunda. Penentuan cakupan kerja dengan cara ini memungkinkan perencanaan dan prioritas yang lebih baik.

+ Ia adalah gambaran proyek yang bersifat netral terhadap implementasi.

+ Ia bisa ditransportasikan. Tidak perlu peralatan khusus - kertas tempel, papan tulis, pensil dankertas, atau aplikasi grafis favorit kamu bisa digunakan untuk mendokumentasikan visi kamu.


Pengembangan yang didorong oleh kasus penggunaan adalah cara berfikir, disamping teknik. Dengan menekankan aktor dan apa yang ingin mereka capai, tim proyek bisa bergerak maju dengan percaya diri dan kejelasan yang lebih besar. Berdasar pemahaman yang kokoh sejak dini antara semuapihak yang terkait memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih cepat kemudian, dan mendorong fokus terus menerus pada tujuan proyek yang sesungguhnya. Banyak yang telah ditulis tentang cara terbaik (best practices) untuk menggambarkan kasus penggunaan - dari Alistair Cockburn mungkin yang terbaik [1].

Untuk melihat penerapan kasus penggunaan, lihat guibot.com, yang memberi beberapa alternatif pandangan kasus penggunaan dari banyak halaman (internet).

[1] Writing Effective Use Cases. Alistair Cockburn. Addison-Wesley, 2001. ISBN 0-201-70225-8

____________
diterjemahkan dengan seijin penerbit

30 Januari 2005

Haloscan commenting and trackback have been added to this blog.

Mencoba lagi meng-upload photo lewat email

Mencoba lagi meng-upload photo lewat email

Tidak penting apa photo yang kita pake di sini, karena maksud utamanya
adalah untuk mencoba upload photo dengan email.

Dari account kita Flickr (www.flickr.com) kita bisa memblog, dan
menambah berbagai cerita seperti blog biasa lainnya (aku bahkan gak
ngerti sedikitpun tentang HTML) pokoknya mengikuti instruksi yang
kebanyakan juga ada icon-nya. Nah dengan fasilitas itu banyak sudah
photo di situs blog ini.

Selanjutnya bahkan bisa kita lakukan dengan lebih sederhana, seperti
posting ini, aku pake email aja, taruh photonya di attachment, dan
kirimkan ke alamat email yag kita terima waktu kita setup alamat blog
yang kita gunakan untuk menampilkan photo kita yang ada di Flickr.

Semoga berhasil aja lah ya.

My photo trial by email

My photo trial by email

28 Januari 2005

Untitled Document

Untitled Document: "Hal lain yang menjadi sebab Agama Buddha menurun adalah Raja ke-5 pada Jaman Majapahit yaitu Raja Brawijaya V mempunyai anak laki-laki hasil pernikahannya dengan Putri Campa (China), di mana sejak kecil anak tersebut yang diberi nama Raden Babah Patah dididik oleh Raja Ariyodamar di Palembang, Sumatera, yang telah beragama lain. Jadi Raden Patah diajar agama lain bukan Agama Buddha yang telah dianut di negeri itu, sampai Raden Patah menjadi besar dan kembali ke negeri Tanah Jawa di Kerajaan Majapahit. Oleh Brawijaya diterima dan diberikan wilayah kekuasaan untuk dibuka menjadi kerajaan baru. Tempat tersebut oleh Raden Patah dibangun bersama dengan guru-guru spiritualnya yakni para wali, jadilah Kerajaan Demak Bintoro, di Jawa Tengah. Akhirnya demi kepentingan tertentu guru-guru spiritualnya mendesak Raden Patah sebagai Raja Demak Bintoro, untuk segera mereformasi Majapahit berganti agama baru. Meskipun berkali-kali Raden Patah menunda-nunda permintaan gurunya, akan tetapi karena didesak dan didesak terus, akhirnya Raden Patah menurut juga. Oleh karena Brawijaya tidak mendidik Raden Patah untuk mempelajari Agama Buddha, akibatnya Raden Patah tidak menganut Agama Buddha, malah bermaksud mengganti agama yang dianut Brawijaya, orangtuanya.
Sampai suatu ketika Majapahit didatangi PANSUS tentara dari Demak, untuk tujuan mereformasi Majapahit. Prabu Brawijaya sebagai orangtua tentu berpikir panjang, apakah dia harus berperang berhadapan dengan anak, sedangkan sebagai orangtua rela kurang makan minum, kurang tidur, asal anak bahagia orangtua sudah cukup puas. Maka meskipun negeri kerajaan dalam keadaan didesak bahaya, daripada perang dengan anak, Prabu Brawijaya memilih pergi meninggalkan kerajaan; lewat pintu belakang beliau meninggalkan Kerajaan Majapahit menuju Blambangan. Jadi Kerajaan Majapahit ketika itu bukan diambil alih dengan peperangan atau perundingan, tetapi tepatnya ditinggal pergi oleh rajanya. Raja Demak berhasil mengambil "

Kutipan tentang cerita lama yang akan naik dalam alam psiche orang jawa dan mereka yang percaya pada kejawen atau spiritualisme Jawa? Beberapa versi cerita ini sekarang naik ke permukaan, hal ini juga di kaitkan dengan giatnya kunjungan wisatawan dari Bali ke G. Lawu (tempat terakhir Brawijaya V?).

Mengingat bahwa Raja/Presiden saat ini mempunyai hubungan serat dengan pemikiran spiritual Jawa dan Kejawen, menarik untuk melihat apa pengaruh cerita ini. Beberapa versi pemahaman cerita ini memang tidak memberi tafsir tunggal, pertarungan wacana dan upaya memenangkan alam imajinasi ataupun alam spiritual nampaknya tengah berlangsung.

24 Januari 2005

Kisah menarik dari ruang kelas dari Ibu Guru.: lilieh-jatmiko :.

.: lilieh-jatmiko :.: "Tp sebetulnya saat ini gw bakal kehilangan satu dr sekian rtus muridku lagi......., ARAS.....yg pernah kabur...., skarng kabur lagi............*tp dah ketemu*, dan..saran terakhir ku...., supaya tu anak sekolahnya dipindah aja......, dy ga cukup kuat ngikutin pelajaran di tempat ku...yg lumayan ketat....
"
Ibu Guru Lilieh yang memperkenalkan aku ke BLOGFAM, walau mengaku aku lebih rajin posting ternyata membawa perspektif unik dan sangat penting deh guna memahami dinamika proses belajar mengajar yang berjalan saat ini. Kala kita tidak lagi mengerti kemana arah pendidikan ini, kalau dulu kita yakin bahwa pendidikan adalah wahana paling manjur untuk menciptakan keadilan sosial. Juga pendidian sebagai wujud keadilan sosial, peran negara untuk membuka peluang yang sama bagi tiap warga negara muda terlepas dari kedudukan orang tuanya, untuk berusaha menentukan masa depannya lewat pendidikan dengan seadil-adilnya.

Saat ini dengan semakin tinggi komersialisasi pendidikan, fokus yang sangat kuat pada kualitas pendidikan bagi kelompok yang paling "berkualitas" menjadi bentuk yang sadar atau tidak memberi peluang lebih besar bagi mereka yang datang dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih mapan. Pendidikan sebagai bentuk keadilan sosial, pendidikan sebagai jalan pencapaian masyarakat yang lebih berkeadilan sosial mandeg sudah.

Bagaimana mau menciptakan keadilan sosial, kalau mereka yang beruang dan berkedudukan dengan mudah mendapatkan kualitas pendidikan yang bermutu (bahkan dengan subsidi negara). Langkah berbagai perguruan tinggi "center of exelence" menjadi BHMN dan kemudian menciptakan dengan cepat jalur khusus bertarif mahal tanpa menyiapkan jalur bersubsidi pada saat yang sama. Hal ini berarti yang mampu mensubsidi kelompok menengah, sedang mereka yang tidak mampu pupus sudah harapan.

Bagaimanakah situasi pendidikan di tingkat SMA, SMP, SD, bahkan untuk pendidikan pra sekolah. Semakin tak terbayang bahwa pendidikan pra sekolah menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar yang baik, walau wajib belajar 9 tahun (entah berapa atau apa wujudnya sekarang) rasanya tidak mencakup pendidikan pra-sekolah. Apa bisa mereka yang sangat berbakat dari kelompok tkurang mampu bersaing dengan rekan mereka yang biasa2 saja tetapi mendapat pendidikan (pelatihan) yang lebih baik, atau bahkan sekedar memiliki persyaratan administratif yang lebih baik saja.

Wah, aku bilang ini bentuk korupsi terbesar saat ini!!! Tugas konstitusional mencerdaskan kehidupan bangsa, diterjemahkan menjadi memberi pendidikan sebaik-baiknya bagi putra dan putri yang paling siap untuk menjadi pandai. Menarik memang, kita menciptakan pelajar yang pandai, tetapi kita tidak menciptakan kehidupan bangsa yang lebih cerdas karena hanya bagian kecil yang memang sudah didukung lingkungannya untuk pandai dengan semua pelajaran tambahan dan fasilitas lain bisa menikmati berbagai insentif termasuk yang dibiayai negara. Sementara bagian besar harus merayap dengan berbagai beban hidup.

Kepercayaan publik di selewengkan oleh pemegang jabatan publik secara kolektif membiarkan pendidikan semakin jauh dari wahana mempersiapkan warga negara masa depan yang (antara lain berkeadilan sosial) menjadi berfokus pada warga dunia masa depan yang siap berkompetisi dalam alam persaingan global, tetapi berimplikasi mereka yang banyak ditinggalkan demi kelompok kecil yang memang toh datang dari latar belakang sosial yang sudah baik. Bahkan mungkin turut mempercepat proses ini.

Kamera ku rusak :(( ... Gak tahu kapan lagi bisa mainan bikin photo keponakan kaya begini. Mungkin dengan rusaknya kamera aku musti banyak belajar tentang proses setelah pemtoretan (post production), proses yang dulu dilakukan di kamar gelap. Belajar bagaimana mengoptimalkan penggunaan Picasa, Irfan view, juga Gimp, dan mungkin mencari serta belajar secara serius Photo-shop.
Posted by Hello

Satu lagi komunitas blog untuk di amati: Bandung Blog Village. Weblog Community

About Us | Bandung Blog Village. Weblog Community: "BBV adalah komunitas weblog regional pertama di Indonesia yang diresmikan tanggal 5 Juli 2003 di Taman Hutan Raya. Komunitas ini didirikan setelah ada komunitas serupa yang berskala universal yaitu Bloggerian dan Blogbugs. Bedanya komunitas ini dengan yang lain adalah sifatnya regional yaitu khusus Bandung dimana webloggernya merupakan orang Bandung, atau weblogger yang tinggal atau pernah di Bandung. "

Komunitas blogger urang Bandung, pengen diikutin apakah bandung masih seperti jaman aku masih sekolah dulu yang sering menjadi titik awal perkembangan ilmu dan gaya hidup. Dulu Kang Harry Roesly (almarhum) membawa opera musik dengan membawa warna baru bagi dunia musik Indonesia. Begitu juga Rollies dan Bimbo di dunia musik, Bimbo (dg siapa lupa) menggelar musikalisasi pusisi yang kemudian ramai diikuti, walu kemudian hilang, tetapi torehan karya semacamnya memberi arah perkembangan musik Indonesia pada umumnya.

Wanadri juga menjadi warna lain, bagaimana kelompok pecinta alam yang serius tanpa berbasis kampus (seperti MAPALA UI) juga lahir dari kota Bandung. Apakah aku yang kurang mengikuti perkembangan atau entah bagaimana Bandung sekarang kok rasanya kalah dari Jogya. Kelompok musik Sheila on 7, misalnya ada warna tersendiri, juga berbagai kelompok musik kota gudeg lain.

Apakah dunia telematika akan menjadi ajang baru bagi anak2 Bandung (mojang dan jaka) untuk berkiprah? Mungkin bisa tertangkap getar awalnya dari blog-nya yang khusus buat mereka yang pernah atau sedang tinggal di Bandung ini.

23 Januari 2005

Pandangan tentang perkembangan Blog - Versi negara maju.

Wired News: Like It or Not, Blogs Have Legs: "With blogs, however, anybody with an internet connection can engage anybody else. Concepts are presented, attacked, sliced, diced, added to and subtracted from, mangled, massaged and molded until what is left is an amalgam of the finest we as an online society have to offer. For the digitally well-endowed, it's akin to free-market capitalism, with information as its currency. And not only do we all get to watch, we can join in."

Begitu besar sudah peranan blog di negara maju yang memiliki tingkat penetrasi dan penggunaan internet tinggi. Tidak saja informasi yang menurut tulisan ini telah menjadi 'mata-uang' menentukan pembentukan opini publik tentang berbagai hal. Begitu bebasnya blog sehingga disamakan dengan kapitalisme pasar bebas. Tempat di mana tiap orang bisa berpartisipasi (asal punya akses internet), untuk mengungkapkan,emngomentari, membedah, mencincang berbagai gagasan dan informasi yang tersedia.

Menarik kemudian untuk melihat perkembangan di Indonesia yang tingkat penggunaan Internet masih rendah dan mungkin belum ada impak pada pembentukan pendapat umum (opini publik). Juga bahwa masih sulit menemukan blog selain yang bersifat sebagai jurnal pribadi di internet. Terbanyak blog Indonesia mengingatkan kita pada buku kenangan yang diedarkan di antara kawan2 di sekolah.

Isi yang juga kerap di temui adalah tentang masalah teknologi informatika (komputer dan komunikasi), yang di buat oleh para teknisi komputer sendiri, beserta para pembuat web profesional.

Masalah lain adalah belum tersedianya situs dan informasi lain yang memudahkan orang indonesia (dengan pemahaman bahasa Inggris yang lemah) untuk mengambil alih bentuk isi berbagai blog dari negara maju yang sudah memiliki fungsi sosial, tidak sekedar personal dan interpersonal. Mengharap perkembangan blog Indonesia yang mampu memberi sumbangan terhadap perkembangan wacana saat ini masih tetap merupakan harapan.

Bagaimana misalnya mengundang orang2 dengan pengetahuan tentang hal2 sosial dan manajerial yang mau menuliskan info dan gagasannya di Internet serta menyebarluaskan secara cuma2 (mungkin ini juga kendala laiin). Untuk membentuk "grass root journalism", atau bahkan "popular scientific community" yang terbuka seperti yang di uraikan dalam artikel yang di kutip posting ini kelihatannya masih belum ada.

Ketersediaan informasi yang langka membuat para pemilik informasi masih mudah mendapatkan imbalan (finansial) mungkin dorongan lain bagi para pemilik informasi untuk tidak membagikannya secara cuma2 di blog. Karena media cetak masih bersedia membayar udang sejumlah tertentu (biar kecil), pemanfaatan internet untuk perluasan berbagai gagasan yang tidak semata-mata personal belum kelihatan.

Faktor lain juga adalah kebiasaan verbal (berbicara) menyulitkan berkembangnyadiskursus secara tertulis. Entah mengapa untuk hal2 pribadi hal ini telah terjadi, apakah memang tahapan seperti ini merupakan hal yang umum terjadi juga pada masyrakat negara berkembang lain? Mungkin ini bisa menjadi topik penelitian (comparative) yang menarik. Bagaimana translasi ketersediaan teknologi bagi orang banyak berpengaruh pada penyebaran informasi serta pembentukan opini publik: peran blog di berbagai komunitas.

Hal lain yang diperlukan bagi perkembanangan blog sebagai "grass root journalism" adalah juga perembesannya pada media "main stream'. Bagaimana media cetak dan elektronik bisa memamnfaatkan informasi dan terpengaruh oleh informasi yang beredar di internet, tidak hanya dari para spesialis tetapi juga dari jutaan rakyat biasa yang menuangkan gagasannya lewat berbagai blog.

Orang banyak menggunakan informasi yang mereka terima dari berbagai blog dan situs internet lain atau bahkan mailing list (milis) yag sudah lebih meluas.

Singkatnya, ada peluang untuk menciptakan saluran informasi yang murah dan masih terbuka guna menciptakan opini publik. Hal ini bisa terkait politik maupun bisnis. Perembesan informasi tertentu bisa menetukan pilihan kepala daerah secara langsung yang baru akan di mulai tahun ini. Juga pembentukan opinin publik tentang produk atau jasa tertentu bisa berjalan dipengaruhi oleh berbagai posting di blog yang bertebaran.

21 Januari 2005


Keluarga Menajang Londa (Freddy dan Monique lagi urus administrasi). Mengantar dengan suka-cita Oom Jan kembali ke Rumah Bapa. Menyatu dengan bumi, ke pangkuan Ibu Pertiwi, bersama dengan Kristus. Bahagia mereka yang mati di dalam iman.
Posted by Hello

Pemakaman Oom Jan Menajang - para cucu dengan aku, paula, dan sarah berpose setelah acara selesai.
Posted by Hello

20 Januari 2005

KILASAN IDE

KILASAN IDE

Dapqat link ke sini, karena penulis blog ini sepertinya adalah activis milis soc.culture.indonesia .... rame aja ngomongin iman dan sebangsanya. Menarik untuk diamati dan diperhatikanthread yang mencakup beberapa penulis yang nyatai tanpa maki2.

kamusmanado.com - Manado Malay to Bahasa Indonesia Dictionary vv. by Jan F. Menayang

kamusmanado.com - Manado Malay to Bahasa Indonesia Dictionary vv. by Jan F. Menayang

Kamus Melayu Manado ini disusun oleh Oom Yan, kakak Papaku. Di blog begini kan sah saja untuk merefer pada situs dan karya dengan unsur KKN. Tetapi sesuai dengan sifatnya memang blog akan menceriterakan segala pengalaman, pertemuan dan penemuan yang bersifat pribadi.

Pada tanggal 18 Januari kemarin dulu, Oom Jan telah meninggalkan kita semua kembali ke Rumah Bapa; di sana telah menunggu antara lain adiknya (Papa) di samping Opa-Oma. Keinginan untuk merayakan ulang-tahun Oom Jan (dibaca: Yan) sekaligus meluncurkan secara resmi buku ini rupanya tidak bisa terwujud. Tapi keluaraga semua bisa menerima bahwa rencana Tuhan untuk Oom Jan adalah yang terbaik. Oom Jan meninggal setelah menderita kanker untuk beberapa lama.

Gajah mati meninggalkan gading, macan mati meninggalkan belang; Kamus ini merupakan sebagian "belang" yang ditinggalkan Oom Jan. "Belang" hidup adalah ke 4 anaknya (sepupuku) Freddi, Linda, Victor, dan Lanny beserta seluruh istri dan anak ... belang Oom Jan bersam tante Ine. Keluarga Menayang Londa.

Perbedaan penulisan nama keluarga (fam) Menayang dan Menajang, terkait dengan perubahan ejaan bahasa Indonesia, EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan, serta pilihan untuk mempertahankan tulisan atau mengikuti sebutan. Penggunaan "y" pada penulisan mendapatkan bunyi yang sesuai, sedangkan penggunaan "j" di sesuaikan dengan dokumen2 (hukum) yang ada. Kalau tidak salah ingat sih, sempat tanya juga sama Oma kita musti gimana.

Tante Ine dan anak2 memilih untuk menjadikan peristiwa kematian Oom Jan bukan sebagai kesedihan, tetapi momen untuk bersuka cita. Sesuai dengan iman Kristiani, mereka yang mati di dalam Kristus memiliki hidup yang abadi, dan mereka yang memiliki keabadian adalah orang-orang yang beruntung. Untuk mereka yang beruntung kita tidak bersedih. Ekspresi nyata hal ini terwujud sepanjang saat sejak detak jantung terakhir Oom Jan sampai jasadnya dipersatukan dengan bumi.

Setiap waktu gelak tawa yang terdengar, keceriaan, dan senyum; lebih mirip suatu pesta ketimbang kedukaan. Pilihan lagu mereka yang menunggui lewat malam pun lebih sering berirama riang. Terkadang memang jerit di sela berbagai permainan yang mengalir begitu saja di antara keluarga dan teman yang datang mungkin mengganggu tetangga. Mereka yang lewat melihat karangan bunga berlimpah dan tidak bisa membaca jelas tulisan, tetapi mendengarkan gelak tawa, mungkin menyangka yang berlangsung adaah hajatan. Tetapi itu pula memang keinginan Oom Jan.

Victor, anak ke 3 Oom Jan, yang atas nama keluarga mengucapkan terima kasih saat pemakaman mengucapkan kembali keinginan ayahnya untuk tidak menjadikan acara pemakaman sebagai upacara pemuliaan diri almarhum. Walau tersendat dan sulit melepas rasa sedih (sedikit momen ekspresi kesedihan), terucap terima kasih kepada semua saudara dan handai taulan dalam pilihan kata yang indah tanpa berlebihan serta tidak menyebut banyak nama yang pasti pajang tak terkira (menyiksa yang ada di makam). Ungkapan terima kasih sedikit pada ayah, pada Oom Jan lewat ungkapan tentang capaian "belang-belang" hidup yang di tinggal merupakan bahasa diplomatis yang di kuasai. Apakah hal ini yang menghantar Victor untuk mengetuai satu komisi negara yang mengurusi ini frekuensi yang ada di republik ini?

Akan banyak cerita bisa di gali sekitar pristiwa kematian Oom Jan, juga peristiwa itu membuka banyak kemungkinan dengan bertemunya banyak keluarga yang dengan berbagai kesibukannya sangat jarang bisa bertemu. Akankah belang terakhir Oom Jan, melahirkan sinergi berbagai orang di sekitarnya untuk kebaikan umat manusia dan Tuhan bisa terwujud .... hal yang juga di singgung dalam eulogy.

14 Januari 2005

Link situs menambah sumbangan korban Tsunami

Webloggers: Give to tsunami victims and I'll give too! (Anders Jacobsen's blog): " International aid organizations:
UNICEF (United Nations Children's Fund)
United Nations' World Food Programme
Medecins Sans Frontieres / Doctors without Borders (donate!)
CARE International
The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies

UK/Europe:
Disasters Emergency Comittee (DEC) - comprises a raft of aid agencies, including the below and others
British Red Cross
Oxfam
Save the Children UK

North America:
American Red Cross
Canadian Red Cross
Save The Children
Oxfam America

Anders Jacobsen: Webloggers: Give to tsunami victims and I'll give too!

"

International aid organizations:
UNICEF (United Nations Children's Fund)
United Nations' World Food Programme
Medecins Sans Frontieres / Doctors without Borders (donate!)
CARE International
The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies

UK/Europe:
Disasters Emergency Comittee (DEC) - comprises a raft of aid agencies, including the below and others
British Red Cross
Oxfam
Save the Children UK

North America:
American Red Cross
Canadian Red Cross
Save The Children
Oxfam America

Anders Jacobsen: Webloggers: Give to tsunami victims and I'll give too!

Menurut pemilik situs yang di link untuk setiap link yang terkait dari berbagai sumbr akan terkumpul tambahan sumbangan, dari kantor dari pemerintah Inggris dan dari berbagai sumber.

Apa lagi yang bisa kita perbuat untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik? untuk korban bencana dan ketidakadilan lain.

Visualisasi - GTD tanpa batere

Getting Things Done with Index Cards - a photoset on Flickr

Buat yang suka mencari tulisan dan teknik peningkatan produktifitas pribadi istilah GTD pasti sudah sangat tidak asing. Getting Things Done, judul buku tentang produktifitas pribadi, teknis untuk memudahkan menyelesaikan pekerjaan. Sebetulnya sih hanya membuat jadwal kerja, serta membantu menyusun berbagai informasi terkati pekerjaan sehingga memudahkan kita untuk mengalokasikan waktu menyelesaikan pekerjaan.

Situs ini yang emang foto2 secara grafis, menampilkan teknik secara visual, antara lain menggunakan soft bord untuk menggantikan personal organizer yang ada di komputer, yang mampu menampilkan keruwetan kerja dengan menarik.

GTD pernah ada yang mengawinkan dengan model steven covey, tentang yang urgent dan important .... tapi musti cari2 lagi situsnya, bookmarknya juga hilang sih.

11 Januari 2005

Enda Nasution's Weblog - You said "Why?", I said "Why not?"

Enda Nasution's Weblog - You said "Why?", I said "Why not?"

Ini perlu di catat dan di pelajari beberapa aspek yang ada di dalamnya .... wah jadi menarik nih....
akh udah jamnya pulaang dulu ke rumah dan kalau angin baik yang berhembus sambung lageeee, atau samapai bertemuuuuu.

BlogFam (Blogger Family) ~ View Forum - Berbagi Suka Dan Duka

BlogFam (Blogger Family) ~ View Forum - Berbagi Suka Dan Duka

Ini catatan tentang komunitas blogger Indonesia ... Aku sudah ikutan bahkan udah naik kelas satu kali. Komunitas yang dominan emak2, atau awalnya didirikan oleh emak2 yang gerah sama ABG, tapi dalam perkembangannya jadi kemana-mana (termasuk terinfiltrasi anasir2 begini ini). Namun bukan terinfiltrasi kok ya, memang sudah berubah khithoh-nya, bersama perubahan komposisi anggota secara perlahan dan tidak terasa.

Ada keinginan untuk mengetahui komunitas blogger Indonesia yang lain, untuk membandingkan komposisi anggota dan kecenderungan serta tendensi. Bagaimana penekanan jatidiri sebagai keluarga (Blogfam) dan teknis (BLogbugs), mendapatkan bentuk dalam perjalanannya.

Bagaimana pengaruh teknologi terhadap pola relasi dan interaksi dalam konteks budaya, merupakan hal yang mungkin perlu di perhatikan. Apakah karakter keterbukaan internet membuka ruang kesetaraan, atau hanya memperkuat struktur pola hubungan sosial yang sbelumnya sudah ada? Bisakah mengharap perubahan/perbaikan dari perangkat teknik dan personalia yang berkecimpung dalam alam internet dengan membuat blog?

Pada sisi lain perlu di cermati bahwa angka global pengguna internet tertinggi adalah untuk browsing situs porno (yang merendahkan sesama), namun dari peristiwa bencana Tsunami blog khususnya dan internet pada umumnya berperan besar menggugah semangat solidaritas sesama pada tingkat global dengan setidaknya indikaator besarnya sumbangan, belum lagi simpati dalam berbagai bentuk lain yang nampak di internet.

Kemana arah perkembangan sejarah peradaban manusia? Internet dan blog, merupakan satu titil kecil yang membawa kemungkinan arah perubahan kedepan, dengan pola interaksi dan relasi sosial. Mungkin perlu menyimak artikel tentang "middle space, many to many" (yang kalau tidak salah telah di kutip sebelumnya di situs ini).

09 Januari 2005

GV4GV - Global Vigil for the Global Village :: January 9th, 10th and 26th

GV4GV - Global Vigil for the Global Village :: January 9th, 10th and 26th: "Global Vigil for the Global Village
January 9th, 10th and 26th 2K5
"

Kenapa kita tidak jadi satu dengan yang global, apa karena kita ini korban dan unik sendiri. Atau kita memang belum jadi bagian dari yang global ini? Mungkin kalau kita mau jadi warga dunia, kita musti tanggap bahwa mengaitkan apapun acara kita dengan suatu gerakan global itu mendekatkan kita pada semangat kemanusiaan yang menjagad.

Atau memang kita mau sendiri saja?

Sumbangan Budhis Vietnam di Kanada 1 juta dollar

Canadian Buddhists sell temple for tsunami: "A Buddhist congregation in British Columbia will sell its temple to raise $1 million for the tsunami relief effort, the Canadian Broadcasting Corp. reported.
"
......
"Thich said the act follows the teaching of the Buddha -- to do compassionate deeds and build a life of harmony between human beings and nature.

He said the money is also a thank-you to the people of Indonesia, Thailand and Malaysia for providing refuge to him and others in the congregation when they were refugee boat people in the 1970s."

Hmmm, gimana yah ..... ini orang2 yang pernah jadi orang perahu/boat people tahun 70-an lewat pulau galang kali ya. Sekarang mau nyumbang segitu dari hasil penjualan kuilnya. Weleh, buanyak bener tuh duit yah.

Berbuat kebaikan bukan karena berharap balasan (didunia atau di akhirat) tetapi meyakini bahwa hanya dengan begitu kita menjadi mahluk berguna. Dalam pemahaman begini, hidup dalam prinsip bukan dalam perhitungan untung/rugi yang mekanistik, maka mudah saja mengerti "cintailah musuhmu", "beri pipi kanan, bila pipi kirimu di tampar".

Lalu kenapa juga kita susah sekali untuk menerima kesederhanaan ini? Karena kita tidak berani melepaskan anggapan umum yang ada disekitar kita, tidak berani menanggung sendiri kebenaran dan tidak bersandar pada ucapan orang lain, ataupun kutipan dari manapun yang tidak kita pahami sepenuhnya.

Mungkin perlu juga banyak membaca Tao The Ching .... jalan kebenaran yang harus di cari tiap orang bagi dirinya sendiri, tidak bisa diajarkan tak bisa diteruskan. Adalah jalan mudah untuk mengutip dan berguru serta mengulang-ulang kebenaran dan meyakininya sebagai kebenaran.

Lalu ada cerita tentang "manunggaling kawulo lan gusti" yang menolak adanya perantara antara mahluk dengan pencipta. Meruntuhkan struktur kepemimpinan agama, dan karenanya sangat di tolak para kaum terpelajar yang terpinggirkan. Konsekuensi tiadanya perantara adalah bahwa tiap orang harus mencari jalannya sendiri, tidak hanya mengutip dan bersandar pada ucapan orang lain untuk menghantar kedekatan mahluk dengan penciptanya.

Nah lo, kok jadi berat begini sih. Yah mungkin terpengaruh dahsyatnya peristiwa Aceh dan samudera India, terdorong kita untuk melihat kembali hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa, hubungan kita dengan semesta. Betapa semua yang begitu dahsyat dan tidak terduga, tidak terpahami, betapa tidak bernilainya diri kita. Apakah kita mau bermegah dengan apa yang bisa kita capai secara material dan sosial dalam umur kita ini yang tak seberapa?

Lalu apa capaian, apa tujuan spiritual yang tidak terhingga yang bisa kita, mungkin kita lakukan. Menjadikan hidup kita bermakna, menjadikan kehidupan dan orang lain menjadi bermakna, semakin manusiawi, semakin alami. Akh, ini masih terlampau sulit untuk di mengerti. Tetapi ini langkah yang terayun di alam maya, mencari makna kehidupan.

Belajar menhapus blog - dan masalah hak cipta intelektual

Hari ini perjalanan memasuki tahapan baru belajar menghapus blog, bukan cuma posting. Semua blog yang berkaitan dengan Indonesian:1 yang aku bikin buat latihan, udah terhapus. Takut melanggar UU hak cipta......... hahahahahahaha.

Wah .... emang enak make yang bukan kita bikin sendiri? pasti ada urusannya dong, kalo make gak bilang2. Gak sengaja make yang kemudian ternyata ada yang punya hak cipta aja repot urusannya sih ya. Hmmm, untung urusanya bukan sama Microsoft, bisa repot kena tuntutan macem-macem. Jadi, mohon maaf atas kealpaan aku kurang menyimak pemberitahuan yang sudah beredar di milis, dan untuk tidak memperpanjang masalah hapus aja lah, sekalian belajar ngapus kan.

Hi hihi, ngeri juga sama masalah copy rights ya, padahal sementara ini ada yang mengembangkan konsep "copy left", sebagai konstruk hukum. Ringkasnya dari aku yang bukan ahli hukum terlebih hukum tentang hak cipta, paten dan merek, bahwa pemegang hak cipta memberi hak kepada orang lain, sejauh orang tersebut juga akan memberi hak yang sama kepada orang lain lagi serta tidak akan membatasi akses orang pada karya intelektual terkait, pencipta sebagai pemegang hak cipta "copy left" hanya meminta diakui bahwa dia lah penciptanya. Hak ini bahkan dalam dunia program dan software ada ayng memberi keleluasaan pada pengguna untuk membongkar dan memperbaiki, bagi pemegang hak awal cukup diberi pengakuan akan kontribusinya saja.

Varian konsep hak cipta kelihatannya akan menggila, sementara pada sisi lain perusahaan seperti Walt Disney sedang berusaha agar masa berlaku hak cipta bisa di perpanjang, sehingga mereka bisa terus menarik royalti dari ciptaan yang haknya ada pada mereka. Itu alasannya kecuali membayar ke Walt Disney, semua gambar Micky Mouse itu adalah pelanggaran hukum dech, dan bisa di tuntut. Kalau ada yang pernah ingat di pasar baru dulu ada toko baju Mickey Mouse, hilang juga kemungkinan besar karena dapat tegoran "cease and deceased" semacam somasi gitu, agar menghentikan penggunaan hak milik intelektual Disney.

Trus apa hubungannya, sama menghapus blog, emang gak ada sih kali, pengen aja nulis ini. Eh, pas ada yang minta perhatian soal nama, hehehe jadi lah hapus dan hak cipta disambung saja tulisannya. Kan kalau hanya mengumumkan telah menghapus beberapa blog saja tidak menarik barangkali sih ya. Belajar dari ilmu PR, kita kawinin saja sama issue copy right dan copy left deh.

Sehingga aku sekarang mau cari konsep lagi untuk bikin blog yang bersifat komunitas gak personal, tapi bukan milis gitu? Ada yang punya ide gak yah? Kontak2 deh. Kita diskusi aja, mungkin kita bisa mencipta sesuatu secara komunal (bukan komunis) atau sosial; dan tidak sekedar menjadi personal saja (yang juga tidak salah sih). Yah, jangan2 emang aku aja yang salah gaul kali ya. Tapi sungguh deh tertarik kalo ada yang mau serius melihat kemungkinan mengembangkan misalnya "grass-root journalism" bersandarkan pada blog seperti ini, yang kemudian menjadi kekuatan dahsyat di pendapat publik di AS dan Eropa.

Okey, ada masalahh bahwa tingkat penetrasi internet di sana jauuuuuuh lebih tinggi, tetapi komunitas informasi kita rasanya cukup terkait deh sama internet. Di sana juga pola utama adalah isu berkembang di internet, blog dan milis, lalu menular ke media tradisional, seperti koran, majalah, tv, dan radio yang memperbesar jangkauan kemampuan pembentukan pendapat umum, blogger pada tahun ini di Amerika dinobatkan sebagai "people of the year" oelh TV terkemuka ABC. Siapa yang mampu mengembangkan Blogger untuk mempengaruhi pendapat umum di Indonesia, apa musti blogger2 .........gak tahu lah. Baru mau belajar aja udah kesandung .......cape.

Kita balik aja, the old fashioned way. Demo on the street .............. and all the black ops things.
hahahahahaha .............. I'll do my agitation somewhere else deh, with some other means. Alam internet ternyata malah sudah sangat sempit.

06 Januari 2005

Bocah Wonderland - gak bisa di blog line nih

Bocah Wonderland
Rupanyayang kepinteran bikin blognya emang gak bisa di blog line, jadi repot aku. Tapi yah kita angkat saja taruh di blogger kan, hmm, sapa tahu mau bikin sejarah blog di Indonesia.
Atau seperti sekarang sedang memikirkan untuk membuat tulisan sekitar chatters di Indo1, kali ajah mau mengenali dunia blog yang masih ajaib ini.

~~Serambi Rumah Kita~~

~~Serambi Rumah Kita~~

Ada blog site (link dari blogfam) tapi gak bisa di taruh di blog lines ... jadi sementara di catat di sini saja lah. Biar gak ilang dan mungkin nanti perlu, siapa tahu.

05 Januari 2005

Musrenbang 5 Januari 2005


Tag Peserta
Originally uploaded by Rio Menajang.
Hari ini mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional - Jangka Menengah (RJPM) di Bappenas. Dokumen RJPM yang menggantikan dokumen Repelita dalam proses penyusunannya juga melakukan konsultasi publik. Bersama dengan orang2 dari berbagai instansi pemerintah dan dari berbagai pemerintah daerah rekan2 'civil society' turut di undang untuk mengikutinya.
Bagian dari demokratisasi, memang kelihatan membingungkan terutama bagi rekan-rekan birokrasi yang tidak terbiasa dengan alam keterbukaan. Tetapi juga suasana keterbukaan ini menjadi alasan merosotnya koordinasi antar instansi yang walau dikeluhkan tetapi lebih baik pada era Orde Baru.
Hal ini tampak dari adanya beberapa instansi yang tidak memberi masukan pada proses penyusunan naskah RJPM. Juga pergantian sistem penganggaran dengan penggunaan sistem anggaran berbasis kinerja kelihatannya belum terhubung dengan proses perencanaan jangka panjang dan menengah.
Juga terdengar keluhan bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) ini bahkan disusun sebelum ada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP). Pada sisi lain juga dijadikan alasan munculnya aktor baru, yakni DPR yang menjadi aktor penting yang dapat merubah susunan anggaran. Proses belajar dan penyempurnaan yang diharapkan tidak berlangsung terlalu lama. Penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan tidak aspiratif sebagai akibat lemahnya perencanaan sesungguhnya merupakan korupsi politik terbesar.

Menajang Online

Menajang Online

Ini sekedar catatan tentang website keluarga yang lagi di bikin oleh Sonny (adik gua). Ini templatenya, tapi memang isi (contentnya) belum ada. Kemungkinan memang harus dipikirkan untuk mengintegrasikan website dengan blogger, mencari cara agar mudah bagi pengguna non programmer untuk berkontribusi.

Wah ini perlu juga didiskusikan lebih lanjut dengan pembuat website itu ya. Halo Sonny, bagaimana menginstegrasikan website dengan Blog, atau bisa mengisi website semudah mengisi blog ini, gitu lho.

Sekali lagini memang hanya sekedar keinginan untuk mengisi, selagi ada kesempatan dan juga keinginan untuk bisa memenuhi kuota penulisan setiap hari. Mungkin dalam bulan februari kuota tidak lagi sekedar kuantitas posting yang dilakukan tetapi ditingkatkan dengan juga memperhatikan jumlah kata dan atau topik yang layak di posting kan. Rasanya periode beljar teknik penggunaan (program) telah cukup dilakukan, sekarang saat untuk meningkatkan kualitas isi.

Pada saat kita berbicara tentang isi maka perlu kita belar aspek pemasaran blogging, yakni bagaimana agar blogging kita menarik perhatian orang. Hal ini diperlukan bila kita memang tidak memaksudkan situs blog kita sekedar menjadi catatan pribadi. yang aakita nikmati sendiri.

04 Januari 2005

Celebrating Paula's Birthday


Celebrating Paula's Birthday
Originally uploaded by Rio Menajang.
Pada hari terakhir tiap tahun Paula merayakan hari ulang tahunnya, tahun ini di tengah keprihatinan bencana alam tsunami dan gempa bumi.
Juga pada hari itu Paula juga sedang kurang enak badan, kemarin pergi ke dokter di Rumah Sakit Pondok Indah. Dokter yang merawat mengirimkan ke laboratorium untuk pemeriksaan darah, khawatir demam berdarah atau tipus. Hasilnya sih negatif. Keluhan utamanya memang badan yang terasa ngilu semua dengan panas tinggi, serta da batuk2.
Juga kemarin Sarah ikut diperiksakan ke dokter, karena dokter anaknya sedang cuti dia ikut mamanya saja ke dokter umum. Hari ini panasnya masih tetap tinggi, kalau besok belum turun juga Sarah musti kembali ke dokter. Dan kalau dokternya sudah kembali dari cutinya, dia bisa diperiksa oleh dokter anak (Dr. Karell Staa). Janji sudah di buat sih, dan diminta untuk konfirmasi besok, tapi kalau DR staa gak ada ke yang ada aja deh.

03 Januari 2005

Memasuki Tahun 2005

Tahun 2004 berakhir dengan terjadinya bencana tsunami dan gempa bumi yang menghantam Indonesia dan beberapa negara lain (antara lain Thailand, India, dan Srilanka) pada awalnya orang tidak menyangka bahwa bencana ini akan begitu besar memakan korban. Aku ingat pertama mendengar di radio penyiar menyampaikan angka2 korban tewas berdasarkan laporan puskesmas di beberapa kecamatan di propinsi Aceh Darusalam, hany berkisar belasan saja masing2nya. Saat itu liputan utama terarah ke Thailand, karena kemudahan komunikasi dan banyaknya turis eropa/amerika yang ada di sana.
Pada laporan awal angka korban di Indonesia/Aceh dan Sumatra Utara tertinggal dari Srilanka, pada malam harinya menteri kesehatan mengumumkan angka korban pada kisaran 1.700. Pada keesokan harinya Senin, mulai terasa bahwa korban jauh lebih besar. Sampai kemudian pemerintah memperkirakan bahwa kemungkinan korban bencana untuk Indonesia saja bisa mencapai 100.000 jiwa.
Banyak cerita tentang bencana ini, salah satunya bahwa saat ini terjadi perlombaan untuk memberi sumbangan ke Aceh. Hal ini tentu saja menggembirakan, tapi pantas di catat AS yang mulai dengan mengumumkan janji bantuan sebesar 15 juta dollar (dan segera mendapat caci maki termasuk dari pejabat Unicef yang menyebut AS stinggy/pelit) keesokannya merubah angka bantuan menjadi 35 juta dollar bahkan terakhir mengumkan besar bantuan sebesar 350 juta dollar. Satu argumen yang kebetulan sempat aku tonton adalah dari seorang pakar militer, yang mengaitkan bantuan AS dengan upaya memerangi teror. Menurut dia, dengan kemampuan ekonomis AS, maka pemberian bantuan seharusnya bisa jauh lebih besar; toh hal ini bisa diambil dari (atau dianggap sebagai) upaya mencegah teror terhadap AS. Kegagalan AS menjadi contoh dalam bantuan kemanusiaan, akan menjadikannya sasaran teror d kemudian hari, yang mungkin saja akan memakan biaya yang jauh lebih besar dari yang akan dikeluarkan sekarang.
Hal lain yang pantas diacungi jempol adalah sikap pemerintah RI, khususnya TNI, yang tidak bertele-tele dengan aspek keamanan dan pertahanan; tanpa sekalipun mengucapkan GAM atau separatisme pintu Aceh dibuka sebesar-besarnya. Siapa saja bisa mendapat visa on arrival, bahkan pesawat dan kapal perang tidak perlu prosedur, silahkan saja mendarat atau merapat. Bagi mereka yang mengenal paranoid aparat pertahanan dan keamanan negara hal ini menjadi catatan tersendir. Bahkan dalam banyak laporan media asing, BBC/CNN, sering disebut bahwa hanya militer infrastruktur negara/masyarakat yang bertahan (walau mereka sendiri bukannya tidak jatuh korban).
Bila ini adalah pratanda apa yang akan terjadi di tahun ini maka kita akan melihat berbagai paradox dan perilaku di luar dugaan. Kejadian besar dan kecil yang memaksa atau memberi kesempatan bagi para pelaku untuk melihat sisi lain dari persoalan. Paradox karena kejadian2 dan aktor2 yang dikenal dengan suatu pola pendekatan tertentu terhadap pemecahan persoalan, akan mendapat peluang atau dipaksa untuk merubah sikap dan keputusannya.
Kita mengharap dari bencana ini misalnya ada inisiatif untuk menyelesaikan operasi militer di Aceh, bukan sebagai kekalahan TNI , tetapi dengan pembuktian oleh segenap bangsa Indonesia bahwa Aceh memang bagian dari Indonesia. Derita Aceh adalah derita bangsa Indonesia seluruhnya. Juga bukan kekalahan Aceh merdeka, tetapi ketulusan hati para pemegang senjata untuk mendahulukan nasib rakyat banyak di Aceh, dengan memberi ruang sebesarnya untuk rehabilitasi tanpa ancaman kekerasan.
Bila itu terjadi, kebesaran hati kedua pihak serta kenegawanan dari para pemimpin bangsa, maka memang kita akan membayar bencana yang berpusat di Aceh itu dengan langkah penyelesaian konflik yang berkepanjangan di sana.
Semoga.